BANYAK LANSIA TERKENA KATARAK (catatan Baksos di Desa Wanareja)


Sebanyak 32 orang lanjut lusia (Lansia) di Desa Madusari, Kecamatan Wanareja terdeteksi mengidap katarak tahap awal hingga mature atau telah menutup seluruh lensa mata.

Kondisi itu terungkap saat berlangsung bakti sosial yang diadakan Lembaga Penelitian Pengembangan dan Sumberdaya Lingkungan Hidup (LPPSLH), Forum Komunikasi Alumni SMU Negeri 1 Cipari angkatan 1997, Majelis Rakyat Cilacap, Karangtaruna Cilacap dan LSM Teratai Provinsi Jawa Tengah di Balai Desa Madusari.

Dokter yang terlibat dalam kegiatan bakti sosial itu, dr Agus Susanto menjelaskan, banyak faktor yang bisa memicu katarak seperti pola hidup yang kurang sehat, makanan, lingkungan tempat tinggal yang kurang bersih serta terpapar asap dalam waktu yang lama.

"Bisa jadi warga Desa Madusari masih banyak yang memasak menggunakan kayu bakar dan tanpa sengaja abunya masuk ke mata sehingga menimbulkan iritasi. Jika tidak diobati, iritasi itu lambat laun akan memicu terbentuknya selaput di lensa mata atau biasa disebut katarak," ujarnya, Sabtu (3/11).

Agus menambahkan, katarak mengakibatkan pandangan penderitanya tidak jelas atau kabur. Hal itu disebabkan karena cahaya yang akan masuk ke lensa mata terhalang oleh selaput.

Selain katarak, Agus mengatakan beberapa warga juga mengidap infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan rematik. Selain diperiksa mereka juga diberi obat yang wajib rutin dikonsumsi.

Terpisah, alumnus SMU Negeri 1 Cipari, Istianatul Kirom mengatakan, sangat bersyukur karena acara itu berjalan lancar dan animo masyarakat Desa Madusari untuk mengikuti pengobatan gratis juga sangat besar.

Meski demikian, ia mengaku, masih banyak kekurangan dari kegiatan itu mulai dari obat-obatan hingga formulir jenis-jenis penyakit yang diderita warga serta membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Menurutnya, seorang alumnus yakni dr Sahilah Ermawati yang kini mengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) juga turun tangan mengobati masyarakat Madusari.

"Warga yang berobat mencapai 200 orang, tetapi karena formulir jenis penyakitnya kurang, hanya katarak yang baru bisa didata. Kami telah mengagendakan menggelar bakti sosial semacam ini dua bulan sekali," katanya.

Bakti Sosial ini juga diisi dengan TOT HIV/AIDS bersama LPPSLH dan MRC yang diikuti oleh Karang Taruna Kecamatan Wanareja. (jojo/aln)




Comments

Popular posts from this blog

Selayang Pandang Majelis Rakyat Cilacap

Limfa Terbalik, Perut Yesika Membesar