OPERASI FAJAR (PENDERITA ARTESIA ANI/TANPA LUBANG ANUS) TAHAP KE-2 BERJALAN LANCAR

Fajar Khoiri Saiman (7 bulan), terlihat ceria bermain ditemani oleh ibunya di ruang Seruni RSUD Margono, Purwokerto. Hal ini sangat kontras jika dibandingkan dengan kondisi pasien anak-anak lainnya. Padahal anak pertama dari pasangan Lamin (20th) dan Rina (23th) asal Desa Panikel, Kampung Laut, Cilacap ini baru saja menjalani operasi tahap II dari kelainan yang dideritanya yaitu Atresia.
Dalam istilah kedokteran, atresia adalah suatu keadaan tidak adanya atau tertutupnya lubang badan normal. Dalam kasus Fajar ini ia terlahir tanpa lubang anus yang biasa disebut dengan Atresia Ani dan menurut tim medis RSUD Margono, ia harus menjalani 3 kali operasi. Tahapan operasi itu sendiri berjarak antara 3 - 4 bulan.
Kondisi Fajar ini memang sangat unik. Sebelum menjalani operasi pertamanya, sampai umur 3 bulan aktifitas BAB dan buang angin semua melalui lubang kencing.
"Saat sebelum menjalani operasi pertama, kami sangat miris tiap kali Fajar harus buang air besar. Dia selalu menangis kesakitan," ujar Jojo dari Majelis Rakyat Cilacap (MRC).
Sama seperti operasi pertama, operasi kedua Fajar ini pun tak lepas dari keterlibatan MRC, sebuah organisasi masyarakat yang terbentuk dari sebuah forum jejaring sosial, fesbuk.
Menurut Jojo, yang dalam operasi kedua ditunjuk sebagai koordinator lapangan, MRC hanya menjadi pelaksana. "Kami hanya membantu mencarikan biaya untuk operasi Fajar, baik lewat pemerintah melalui Jamkesda maupun dari pihak-pihak lain yang memang peduli dengan kasus ini."
Lebih jauh dijelaskan, pembiayaan ini bukan hanya biaya operasi saja tapi juga termasuk chek medis, kebutuhan keseharian Fajar, operasional dan biaya orang tua Fajar selama di Rumah Sakit dari pra hingga pasca operasi.

"Jika pada operasi pertama kami membuka donasi terbuka, semacam dompet peduli, untuk operasi kedua ini seluruh pembiayaan telah dibackup oleh Sadar Aspirasi," imbuhnya.
Sementara itu Slamet Al Falah, kordinator Sadar Aspirasi wilayah Kabupaten Cilacap yang ditemui saat penjemputan Fajar dari RSUD Margono pasca operasi mengatakan, "Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang membutuhkan."
Laki-laki yang juga salah satu anggota dewan dari Partai Gerindra Kabupaten Cilacap ini,berharap kedepan akan semakin banyak pihak-pihak yang lebih peduli dan empati terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan melakukan gerakan nyata dan bukan sekedar wacana dan beretorika. (jojo).

Comments

Popular posts from this blog

Limfa Terbalik, Perut Yesika Membesar

Selayang Pandang Majelis Rakyat Cilacap